Rabu, 14 September 2011


Hukum Pareto,  Konsep Boston Consulting Group (BCG), dan Urgensi Motivasi yang Unggul atau Great Motivation

Oleh : Kardi Jfi*
Pada awalnya prinsip hukum pareto dan konsep BCG (Boston Consulting Group) banyak diterapkan pada kegiatan pemasaran dan  manajemen strategik. Beberapa waktu terakhir ini, hukum pareto dan konsep BCG juga diterapkan pada pengelolaan SDM di perusahaan. Dalam pengelolaan SDM di perusahaan, hukum Pareto datang dengan salah satu simpulan : ”20% SDM perusahaan yang menghasilkan atau menyumbang 80% kinerja atau produktivitas  perusahaan”. Dari formulasi Hukum Pareto tersebut, dengan mengacu pada konsep BCG, dikelompokkan juga  SDM atau karyawaan di perusahaan menjadi 4 bagian utama. PERTAMA, kategori bintang atau star. Biasanya karyawaan dengan profil ini cepat menanjak produktivitasnya, tetapi cepat pula merosot.
KEDUA, kategori tegar atau cash cow. Karyawaan pada profil ini berpeluang sekali ditingkatkan menjadi karyawaan bintang. KETIGA, kategori karyawaan kayu lapuk atau dahan mati, yang memerlukan dorongan sebagai  penggerak. KEEMPAT, karyawaan kategori Tanda Tanya atau question mark, yang perlu didukung dengan aneka ketrampilan supaya semakin mampu bekerja.
Di sisi lain, setiap manusia atau karyawaan memiliki potensi kemampuan untuk mengwujudkan cipta, karsa dan karya. Satu triliun sel otak, yang dimiliki setiap karyawaan atau SDM, adalah modal yang kuat untuk menciptakan nilai bagi setiap SDM untuk menjadi lebih baik atau keep getting better, dan setiap SDM pasti memiliki cita-cita atau harapan untuk menjadi lebih baik. Untuk itu diperlukan program upaya pemberdayaan atau penguatan. Dapat membangun motivasi yang unggul atau great motivation adalah upaya pemberdaayaan setiap kategori SDM untuk menciptakan nilai bagi setiap SDM, yang selanjutnya dapat menciptakan nilai bagi institusi atau perusahaan. Jadi, Hukum Pareto, konsep BCG perlu dilengkapi dengan program penguatan dalam motivasi yang unggul atau great motivation, supaya kian berarti atau semakin bernilai. Semoga.
---------
 ( *Training Leader JFI ).