Kolom Keuangan :
Merdeka untuk Menjadi Unggul
Apa
yang terjadi kalau tidak merdeka ? Sudah dipastikan berbagai ketertinggalan
akan mengemuka. Untuk menghantarkan
kemerdekaan. para pejuang, seperti pejuang kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), memiliki karakteristik kemauan yang kuat untuk mencapai titik
perjuangan Kemerdekaan pada 17 Agustus
1945. Karakteristik kemauan itu misalnya
adalah tidak takut salah, tidak mengenal kata putus asa, selalu membangun emosi
positif (seperti menghindari rasa takut, kuatir, stres) dan mengedepankan
semangat kerjasama.
Dalam kegiatan berbagai usaha Penyelenggara Jasa Keuangan,
baik perbankan (Bank Umum, BPR), maupun non perbankan (multifinance, fintech,
dan lain-lain), di era kemerdekaan saat ini, salah satu tujuan yang dicapai
adalah mencapai keunggulan untuk
merealisasikan fungsinya bagi NKRI. Sebagaimana telah diketahui, usaha
Penyelenggara Jasa Keuangan dapat menjalankan dan merealisasikan tiga fungsi
sekaligus, yaitu 1) pendorong pertumbuhan ekonomi, 2) pendorong pemerataan
pembangunan; 3) pendorong untuk
terciptanya stabilitas ekonomi. usaha Penyelenggara Jasa Keuangan yang unggul
adalah memiliki kinerja, daya saing dan going
concern yang baik. Merdeka untuk menjadi unggul bagi usaha Penyelenggara Jasa Keuangan, dapat
diwujudkan dengan menjalankan 4 karakteristik kemauan pejuang kemerdekaan seperti dikedepankan di
atas dan melalui proses pembelajaran
serta program pendukung.
Bagi
setiap Sumber Daya Manusia (SDM) usaha Penyelenggara Jasa Keuangan, malas atau
enggan belajar adalah suatu jalan menuju kemunduran. Pilihannya Cuma dua, yaitu
belajar atau mundur. Berbagai usaha Penyelenggara Jasa Keuangan selama ini
telah banyak yang dicabut izin usahannya atau dilikuidasi. Salah satu faktor usaha
Penyelenggara Jasa Keuangan ditutup atau bubar, sehingga tidak dapat
mengwujudkan fungsinya adalah proses pembelajaran tidak dilakukan secara
konsisten dan kontiniu. Supaya dapat menjadi unggul maka usaha Penyelenggara Jasa
Keuangan sudah sebaiknya memacu proses pembelajaran bagi setiap SDM di semua
lini, khususnya dalam mengdapai era revolusi industri 4.0.
Program
pendukung untuk usaha Penyelenggara Jasa Keuangan menjadi unggul di era
kemerdekaan, yang segaligus dapat digunakan untuk mengatasi ketidakpastian
dalam kegiatan usaha, dapat diwujudkan dalam berbagai program, baik
jangka pendek, menengah maupun program jangka panjang. Salah satu bagian aksi program jangka pendek di sini adalah memformulasikan
dan menjalankan Program Merdeka di bulan
Agustus. Sebagian diantara Program Merdeka yang dimaksudkan akan diuraikan pada
bagian berikut. Pertama, program
merdeka dari hutang. Program ini misalnya ditujukan bagi nasabah yang ada dalam
status kredit hapus buku, macet atau diragukan. Konten dari program ini
misalnya memberi keringanan untuk penyelesaian hutang selama bulan Agustus,
misalnya discount bunga dan denda 74%, discount bunga denda 45%, dan pilihan
keringanan lainnya.
Kedua, pada penyaluran kredit. Untuk mendukung program ini dapat diwujudkan melalui lapisan produk kredit,
misalnya provisi 0% untuk pencairan kredit selama bulan agustus atau dapat
hadiah jika realisasi permohonan baru,
perpanjangan atau top up kredit selama bulan
Agustus.
Ketiga, pada sisi simpanan. Untuk dapat
mendukung minat masyarakat banyak pada produk simpanan usaha Penyelenggara Jasa
Keuangan, dapat diwujudkan pada Program merdeka, seperti pada sisi pemberian
suku bunga yang menarik atau berbagai program hadiah selama periode bulan agustus atau waktu
tertentu.
Keempat, program literasi dan edukasi.
Supaya usaha Penyelenggara Jasa Keuangan semakin dikenal masyarakat luas perlu
juga menjalankan program literasi dan edukasi yang dapat dilaksakan sekaligus
dengan agenda perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan.
Seluruh
program kemerdekan tersebut supaya semakin baik sudah seharusnya dilaksanakan
setiap insan atau SDM usaha
Penyelenggara Jasa Keuangan dengan semangat para pejuang kemerdekaan, yaitu
tidak takut salah, tidah mudah putus asa, mengedepankan emosi positif dan
kerjasama tim yang kuat. Semoga.
(*Penulis
adalah seorang Trainer dan Advokat, Alumnus FH-UI, Istagram : kardi_pakpahan, email = kardipakpahan@gmail.com)