Kebijakan BI
BI Tetapkan Lima Arah Kebijakan Tahun 2012
Dewi Indriastuti | Agus Mulyadi | Jumat, 9 Desember 2011 | 23:38 WIB
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWANDarmin Nasution
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menetapkan lima arah kebijakan pada tahun 2012. Arah kebijakan tersebut mempertimbangkan pengelolaan ekonomi makro, yang harus berhadapan dengan risiko global dan permasalahan domestik yang begitu kompleks.
Demikian paparan Gubernur BI, Darmin Nasution, dalam acara tahunan makan malam bersama bankir di Jakarta, Jumat (9/12/2011) malam.
Lima arah kebijakan itu adalah, pertama mengoptimalkan peran kebijakan moneter dalam rangka mendorong kapasitas perekonomian, sekaligus memitigasi risiko perlambatan ekonomi global.
Kedua, meningkatkan efisiensi perbankan untuk mengoptimalkan kontribusinya dalam perekonomian, dengan tetap memperkuat ketahanan perbankan.
Ketiga, meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan sistem pembayaran, baik dalam sistem pembayaran nasional maupun hubungan sistem pembayaran dengan luar negeri.
Keempat, memperkuat ketahanan makro dengan memantapkan koordinasi dalam manajemen pencegahan dan penanggulangan krisis.
Kelima, mendukung pemberdayaan sektor riil termasuk melanjutkan upaya perluasan akses perbankan kepada masyarakat.
"Pada tahun 2012, kebijakan moneter akan diarahkan dalam rangka melanjutkan stabilisasi di sektor keuangan, serta menjaga BI rate yang konsisten dengan upaya mengoptimalkan stimulus pada perekonomian, namun dengan tetap memperhatikan sasaran inflasi," ujar Darmin.
Demikian paparan Gubernur BI, Darmin Nasution, dalam acara tahunan makan malam bersama bankir di Jakarta, Jumat (9/12/2011) malam.
Lima arah kebijakan itu adalah, pertama mengoptimalkan peran kebijakan moneter dalam rangka mendorong kapasitas perekonomian, sekaligus memitigasi risiko perlambatan ekonomi global.
Kedua, meningkatkan efisiensi perbankan untuk mengoptimalkan kontribusinya dalam perekonomian, dengan tetap memperkuat ketahanan perbankan.
Ketiga, meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan sistem pembayaran, baik dalam sistem pembayaran nasional maupun hubungan sistem pembayaran dengan luar negeri.
Keempat, memperkuat ketahanan makro dengan memantapkan koordinasi dalam manajemen pencegahan dan penanggulangan krisis.
Kelima, mendukung pemberdayaan sektor riil termasuk melanjutkan upaya perluasan akses perbankan kepada masyarakat.
"Pada tahun 2012, kebijakan moneter akan diarahkan dalam rangka melanjutkan stabilisasi di sektor keuangan, serta menjaga BI rate yang konsisten dengan upaya mengoptimalkan stimulus pada perekonomian, namun dengan tetap memperhatikan sasaran inflasi," ujar Darmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar